Kajian Struktural Terhadap Puisi Kun Karya Hamami Adaby
KAJIAN STRUKTURAL TERHADAP PUISI KUN KARYA HAMAMI ADABY
1.2
Latar Belakang Masalah
Sebuah karya sastra menceritakan
berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungannya,
sesama manusia dengan Tuhannya. Walau karya sastra berupa kata-kata dan
khayalan, tidak benar jika karya sastra dianggap sebagai hasil lamunan belaka,
melainkan penghayatan dan perenungan yang dilakukan dengan penuh kesadaran,
serta selalu berusaha menciptakan sikap serius tetapi dengan suasana batin riang.
Karya sasta merupakan sebuah karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dari
segi kreativitas sebagai karya seni.
Dalam kamus istilah sastra dikatakan
puisi adalah gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilh dan ditata secara
cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitka
tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Judul puisi kun adalah salah
satu dari karya Hamami Adaby dalam buku kumpulan puisi Kaduluran.
Seluruh puisi dalam buku tersebut penyair memakai Bahasa Banjar. Penulis tertarik
untuk menganalisis puisi Kun karya Hamami Adaby karena puisi yang di
tulisnya sarat dengan nilai aspek-aspek kehidupan seperti religius, moral
sosial, budaya, psikologi dan lain-lain.
Berdasarkan paparan di atas, maka
peneliti tertarik untuk memilih kajian struktural terhadap puisi kun
karya Hamami Adaby sebagai kajian penelitian sastra dalam mata kuliah
Penelitian Sastra dan Pengajarannya.
1.3
Rumusan Masalah
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.
Bagaimana
struktur global pada puisi kun karya Hamami Adaby?
b.
Bagaimana
struktur fisik pada puisi kun karya Hamami Adaby?
c.
Bagaimana
struktur batin pada puisi kun karya Hamami Adaby?
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang
berjudul Kajian Struktural Terhadap Puisi Kun Karya Hamami Adaby adalah:
a.
Mengetahui
bagaimana struktur global pada puisi kun karya Hamami Adaby.
b.
Mengetahui
bagaimana struktur fisik pada puisi kun karya Hamami Adaby.
c.
Mengetahui
bagaimana struktur batin pada puisi kun karya Hamami Adaby.
1.5
Kegunaan Penelitian
Penelitian tentang kajian struktural terhadap puisi kun
karya Hamami Adaby adalah sebagai berikut:
a.
Menambah
wawasan bagi peneliti tentang kajian struktural sebuah puisi yang merupakan
bagian dari pengajaran sastra.
b.
Menambah
referensi bagi pembaca sebagai bahan kajian selanjutnya.
c.
Sebagai
bahan informasi kepada pembaca mengenai kajian struktural terhadap sebuah
puisi.
2.1
Pengertian Puisi
Cukup banyak pengertian yang
dikemukakan sehubungan dengan pengertian puisi. Salah satu di antaranya dalam
kamus istilah sastra adalah gubahan
dalam bahasa yang bentuknya dipilh dan ditata secara cermat sehingga
mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitka tanggapan khusus
lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus (Zaidan, dkk, 2004:159-160).
Dari kutipan di atas, sesuatu
dikatakan puisi setidak-tidaknya ada beberapa syarat, yaitu berupa gubahan
dalam bahasa, bunyi, irama, dan makna khusus. Akan tetapi yang terpenting
gubahan itu dapat mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus.
Puisi itu dapat pula dikatakan bahwa
bukan memberikan petunjuk atau informasi, melainkan memberikan gagasan yang
dapat mempertajam kesadaran orang dan dapat membangkitkan tanggapan orang atas
apa yang dibacanya (puisi).
2.2
Kajian Struktural
2.2.1
Pengertian
kajian struktural
Kajian struktural merupakan sebuah pengkajian
terhadap puisi dengan anggapan bahwa suatu karya sastra merupakan sebuah
struktur yang terdiri atas bermacam-macam unsur pembentuk struktur. Antara
unsur-unsur pembentuknya itu terdapat jalinan yang erat (korehensi). Makna
unsur-unsur itu hanya dapat dipahami dan dinilai sepenuhnya atas dasar tempat
dan fungsi unsur itu secara keseluruhan (Suroso, dkk.2008:79).
Menurut pandangan struktural, puisi merupakan
sesuatu uang otonom, yang apabila ingin dipahami harus berdasarkan struktur
yang terdapat pada puisi tersebut sebagai pembangunnya. Struktur itu memiliki
bagian yang kompleks. Untuk memahaminya tidak bisa hanya sebagian dari struktur
tersebut, tetapi harus secara keseluruhan. Hal ini karena setiap unsur yang ada
pada struktur itu tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan.
Kajian puisi dengan pendekatan struktural
merupakan upaya menganalisis puisi secara objektif dan terlepas dari soal-soal
yang ada diluar teks puisi. Puisi tidak dibenarkan didekati dengan cara
menelaah unsur lain di luar teks puisi tersebut. Dalam analisis struktural teks
puisi dianggap sebagai bulatan makna yang berdiri sendiri secara otonom dengan
kohensi intern (Abrams via Teeuw, 1983:60).
Rasmus menyatakan bahwa struktur sebuah puisi
merupakan struktur makna, evaluasi, interpretasi yang menggunakan prinsip
kesatuan dalam bentuk dan keharmonisan dalam konotasi, sikap, dan arti
(Djojosuroto, 2005:34). Menurut pandangan ini, struktur kecil yang membangun
puisi, jalin-menjalin secara harmonis membentuk satu-kesatuan yang utuh.
Pendekatan strukturalisme berusaha untuk
mendeskripsikan semua fenomena yang tampak pada struktur intrensik teks puisi
secara obyektif emperis. Pendekatan ini mengacu pada pemahaman struktur
intrinsik puisi yang akan mengkaji isi dan metode puisi. Aspek ini meliputi
bahan cipta puisi, suasana, sikat penyair, tema, dan intensi. Aspek metode
puisi meliputi pemahaman terhadap bahasa yang meliputi pemahaman diksi (pilihan
kata), gramatika, semantis struktur wacana. Sudut penceritaan yang berupa pemahaman pencitraan, persajakan (rima), tipografi
(Reaske, 1966; Djojosuroto, 2005:34).
2.2.2
Ruang Lingkup Kajian Struktural
Dalam struktural puisi terdapat keseluruhan
makna yang padu dan bulat. Untuk mencapai keseluruhan makna yang padu dan bulat
itu, sebuah karya puisi harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu (1) ide
kesatuan, (2) ide tranformasi, dan (3) ide pengaturan diri (Piaget via Hawkes,
1978:16; Suroso, dkk. 2009:81).
Pertama, ide kesatuan, sebuah struktur harus merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Artinya, bagian-bagian atau unsur-unsur yang membentuk struktur tidak dapat berdiri sendiri. Unsur satu dengan yang lainnya harus saling berhubungan atau saling kait-mengait.
Kedua, sebuah struktur itu berisi gagasan transformasi, dalam arti struktur itu tidak statis, tetapi dinamis. Sebuah struktur mampu melakuakan prosedur-prosedur transformasional, dalam-dalam arti bahan baru dapat diolah melalui prosedur tersebut.
Ketiga, sebuah stuktur itu mengatur dirinya sendiri. Artinya, struktur itu tidak memerlukan pertolongan atau bantuan dari luar dirinya untuk mengesahkan prosedur transformasinya.
Berdasarkan teori struktur di atas ruang lingkup pengkajian terhadap puisi dapat dilakukan dengan metode tersebut, meliputi (1) struktur global, (2) struktur fisik, dan (3) struktur batin. Dalam struktur global dikemukan antara lain, puisi yang dikaji termasuk puisi apa. Apakah bentuk puisi konvensional atau inkonvensional, juga memahami bait-bait atau larik-larik serta memahami secara global pokok persoalan yang dikemukakan.
Dalam struktur fisik dikemukakan, antara lain, bagaimana mengenai bunyi, rima, kata (diksi) pemajasan, maupun pencitraan pada puisi yang tengah dikaji. Dalam struktur batin dikemukakan antara lain, mengenai pemahaman struktur fisik yang digunakan penyair untuk mengungkapkan pokok persoalan dan amanat yang hendak disampaikan. Kemampuan untuk memahami struktur fisik yang baik merupakan dasar yang digunakan untuk menghayati makna yang hendak disampaikan oleh penyair, karena pokok permasalahan, perasaan, nada, dan amanat disampaikan melalui sruktur puisi (Djojosuroto, 2005:42).
3.1
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif dengan menggunakan metode konten analisis atau disebut juga analisis
isi.
3.2
Teknik Penelitian
Teknik ini termasuk telaah teks oleh karena itu, teknik pengumpulan datanya
dengan cara dokumentasi dan observasi teks.
Variabel
|
Subvariabel
|
Indikator
|
Kajian
Struktural terhadap puisi Kun karya Hamami Adaby
|
1.
Struktur
Global
2.
Struktur
Fisik
3.
Struktur
Batin
|
1.
Kovensional
2.
Nonkonvensional
1.
Bunyi
2.
Rima
3.
Majas
4.
Citra
1.
Pokok
Masalah
2.
Amanat
|
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku
kumpulan puisi yang berjudul Kaduluran karya Hamami Adaby.
3.5
Jadwal Penelitian
Penelitian ini dijadualkan
berlangsung selama satu bulan, yakni sejak tanggal 19 maret sampai dengan
tanggal 19 april 2010 dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
No.
|
Kegiatan
|
Minggu
|
|||
Pertama
|
Kedua
|
Ketiga
|
Keempat
|
||
1
|
Persiapan
|
ü
|
|||
2
|
Pengumpulan
Data
|
ü
|
|||
3
|
Analisis
Data
|
ü
|
|||
4
|
Revisi
|
ü
|
DAFTAR PUSTAKA
Ratna, Khuta Nyoman. 2006. Teori, Metode
dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar.
Sulistyowati, Endang dan Tarman Effendi
Tarsyad. 2009. Pengkajian Puisi: Teori dan Aplikasi. Banjarmasin: Tahura
Media.
Suroso, dkk. 2009. Kritik Sastra: Teori,
Metodologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Elmatera Publishing.
Teeaw, A. 1980. Tergantung Pada Kata.
Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.
Zaidan, Abdul Razak, dkk. 2004. Kamus
Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.