Makalah Kata Serapan Bahasa Arab dalam Tabloid Serambi Ummah
Makalah Kata Serapan Bahasa Arab dalam Tabloid Serambi Ummah
Pendahuluan
Di dalam bahasa
Indonesia ditemukan sejumlah ragam bahasa. Ragam bahasa merupakan salah satu
dari sejumlah variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa.
Ragam bahasa
muncul karena dipengaruhi oleh serapan asing, salah satunya adalah serapan
bahasa Arab sebagaimana yang dapat kita lihat pada tabloid Serambi Ummah.kata
serapan bahasa Arab selain membantu dalam bahasa penulisan, juga dalam bahasa
lisan atau dialog.
Banyak kosa
kata dari bahasa asing, contohnya bahasa Arab yang diambil alih atau di adopsi
menjadi bahasa serapan. Kemudian kata itu menjadi kosa kata bahasa Indonesia.
Tujuan Penulisan
1). Untuk nenguraika bentuk kata
serapan bahasa Arab dalam Tabloid Serambi Ummah.
2). Untuk mengetahui kaidah
penyerapan kata serapan bahasa Arab di Tabloid Serambi Ummah.
Landasan Teori
Pengertian Kata Serapan
Jika diamati
kata serapan dalam bahasa Indonesia dengan seksama, maka ditentukan asas
penyerapan yang dualistis (1) penyerapan yang cenderung berdasarkan bentuk, dan
(2) penyerapan yang cenderung berdasarkan ucapan (sabarianto,1994 : 360).
Kata serapan
adalah kata yang berasal (diserap) dari bahasa asing (Soedjito, 1995 : 47).
Sedangkan menurut Chaer (1995 : 184) kata serapan ialah kata yang diterima dari
bahasa lain. Katanserapan itu diserap melaluii proses secara utuh atau
melalui perubahab agar sesuai dengan
kaidah bahasa Idonesia. Dengan demikian kosa kata bahasa Indonesia akan semakin
bertambah.
Bentuk Kata Serapan
Pembentukan
kata serapan dari bahasa asing disebabkan oleh terjadinya kontak, kotak
tersebut terjadi antara penutur dan pendengar, kontak kesusastraan dsb. Adapun
jumlah kata yang diserap dari bahasa asing ditentukan oleh lama terjadinya
kontak antara penutur dan pendengar dalam dialog.
Sabariyanto berpendapat bahwa kata
serapan beradasarkan bentuknya (1994 :360) terbagi dua yaitu :
1.
Penyerapan
secara utuh
Penyerapan
serapan asing dengan keseluruhan, tanpa ada perubahan bentuk, baik itu
ditambahkan, dihilangkan, digantikan atau disederhanakan.
2. Perubahan
dengan perubahan sistematis
Penyerapan kata serapan asing dengan melakukan perubahan yang sesuai dengan kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia dengan memberikan imbuhan, menghilangkan atau menambah huruf konsonan maupun huruf vokal.
Untuk memberikan gambaran, penulis akan memberikan contoh kata serapan bahasa arab yang secara utuh, yaitu :
Contoh : daftar دفتر
Kata daftar
merupakan serapan dari kata bahasa Arab dalam (persi)
Penulisannya dengan huruf lati
menjadi daftar. Tampak bahwa penyerapannya secara utuh. Oleh karena itu,
kata yang baku ialah daftar. Karena ada penggantian huruf konsonan F dan huruf
P. kata daptar tidak baku. Disamping itu, kata daptar tidak baku karena kurang
mencerminkan sifat kecendikian. Kata daftar mengandung arti “catatan sejumlah
nama atau hal”.
Cara peyerapan kata serapan
Menurut
Sabariyanto (1995:252) bahwa kata serapan penyerapannya berdasarkan ucapannya
dapat dibedakan menjadi eua bagian, (1)penyerapan yang kurang sistematis, dan
(2) penyerapan sistematis. Cirri utama kata serapan yang kurang sistematis
ialah bentuknya cukup jauh berbeda dengan kata sumber atau kat asingnya. Ciri
kata serapan yang bersistimatis ialah bahwa bentuk kata serapan agak mirip
dengan kata sumber atau asing.
Adapun beberapa contoh cara
penyerapan kata serapan dari bahasa arab yaitu :
Contoh : faedah
Kata faidah merupakan serapan dari
kata bahasa Arab فائدة , penulisannya
dengan huruf latin menjadi faidah penyerapannya dengan mengganti huruf vokal I
dengan E, karena penyerapannya berdasarkan ucapan. Oleh sebab itu, diketahui
bahwa kata yang baku ialah faedah. Karena ada penggntian huruf vocal E dengan
vocal I, kata faidah tidak baku. Kata faedah berarti “ guna “ atau “manfaat”.
Metode dan Teknik Penelitiannya
Metode penelitian
Metode yang digunakan untuk
menganalisis kata serapan bahasa Arab dala tabloid Serambi Ummah ini adalah
metode diskriptif. Metode diskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran atau
pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 1983:63). Menurut Whitney
(1960) metode diskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Dalam penelitian dskriptif ini
terbagi dua, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif memiliki
sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil
kepustakaan yang ditemukan bahwa Bagdan dan Biklen (1985:27-30) mengajukan 5
buah cirri, sedangkan Linclan dan Guba (1985:39-44) mengulas sepuluh buah cirri
penelitian kualitatif. Ada pun uraiannya sebagai berikut :
Ciri:
- latar alamiah
- Manusia sebagai alat
- Metode kualitatif
- Analisis data secara induktif
- Teori dari dasar
- Deskriptif
- Lebih mementingkan proses daripada hasil
- Adanya “batas” yang dikatakan oleh “fokus”
- Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
- Desak yang bersifat sementara
Penelitian kualitatif sering juga
disebut metode etnografik, metode fonemenologis atau impresionistik. Metode
kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yakni teori
yang timbul dari data bukandari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif.
Sedangkan penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan logika hepotetika
verifikatif. Pendekatan ini dimulai dengan berfikir deduktif untuk menurunkan
hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan. (Hadi:1998:55)
Mengacu pada bebarapa pengertian-pengertian dan istilah-istilahtersebut, maka yang dimaksud dengan penelitian deskriptif kullitatif adalah prosedur penelitian uang menghasiljan data deskruptif berupa berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dapat diamati. (Bagdan dan Taylor dalam malaeng, 1990:3)
Prosedur dan langkah penelitian kulitatif sangat berbeda dengan penelitian kuantitatif . dalam penelitian kuantitatif peneliti terlebih dahulu membuat rencana penelitian yang isinya menetapkan
a.
Masalah
penelitian dan variabel yang diteliti.
b.
Membuat
hipotisis yang diturunkan secara dedukatif dari teori yang mapan.
c.
Menetapkan
metode dan instrumen penelitian.
d.
Menentukan
sampel penelitian, dan
e.
Menentukan
teknik analisis data atau statistik.
Berbedanya halnya dengan penelitian
kualitatif, penelitia tidak perlu menyusun rencana penelitian, cukup dengan
mempersiapkan tema dan masalah pokok penelitiannya.
Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini teknik yang
digunkan adalah teknik mengumpulkan sumber data, yaitu dengan mengumpulkan data
atau rekomendasi data kata serapan bahasa Arab yang terdapat dalam artikel-artikel tabloid Serambi Ummah.
Dalam teknik ini penulis mengajukan
tiga tahapan, adapun tahapannya sebagai berikut :
1). Mengumpulkan data
2). Membaca tabloid Serambi Ummah.
3). Menganalisis data
