Pengalaman Pribadi Bagaimana Rasanya Menjadi CPNS -->

Pengalaman Pribadi Bagaimana Rasanya Menjadi CPNS

Thursday, April 16, 2020, April 16, 2020

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada kesempatan yang baik ini saya ingin bercerita sedikti tentang pengalaman saya bagaimana rasanya menjadi calon pegawai negeri sipil atau bisa disingkat CPNS. 

Alhamdulillah setelah berjuang akhirnya saya diberi kesempatan oleh Allah pada tahun 2019 saya lulus menjadi calon pegawai negeri sipil di Kementerian Agama untuk formasi Guru. 

Kebetulan pada tahun 2019 untuk formasi Guru di Kementerian Agama yang cukup banyak yang membuat kemungkinan lulus lebih besar dan akhirnya saya termasuk salah satu dari orang yang diberikan kesempatan menjadi calon Pegawai Negeri Sipil. 

Pengalaman Pribadi Bagaimana Rasanya Menjadi CPNS
Pengalaman Pribadi Bagaimana Rasanya Menjadi CPNS

Saya sebelum lulus menjadi calon pegawai negeri sipil ini saya sudah pernah mengikuti tes seleksi calon pegawai negeri sipil sebanyak 2 kali dan gagal dan alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya saya lulus.

Di sini Saya ingin bercerita Bagaimana rasanya menjadi calon pegawai negeri sipil yang mungkin banyak sekali bercita-cita menjadi abdi negara. 

Banyak alasan kenapa orang-orang berbondong ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil. Ada yang berpendapat bahwa menjadi pegawai negeri sipil itu enak karena gaji tiap bulan dibayarkan, ada dana hari tua, biaya kesehatan ditanggung oleh pemerintah dan membuat nama seseorang menjadi baik lagi
Pertama kali ketika saya mengetahui bahwa saya dinyatakan lulus menjadi calon pegawai negeri sipil. 

Saya sungguh sangat senang sekali karena ada cita-cita atau keinginan orangtua saya ingin menjadikan saya sebagai aparatur negeri sipil atau ASN. 

Keesokan harinya saya langsung menghubungi orang tua saya dan menyampaikan bahwa Keinginan mereka telah tercapai. 

Setelah mengetahui bahwa saya dinyatakan lulus seleksi CPNS orangtua saya sangat senang dan bahagia mendengarnya.

Dan berita baik ini sangat cepat menyebar di desa saya. Ya maklum di desa saya hanya ada beberapa saja yang menjadi Pegawai Negeri Sipil jadi ketika mendengar saya lulus seleksi CPNS akhirnya menjadi bahan pembicaraan di desa.

Kembali lagi bagaimana rasanya sebelum menjadi CPNS dan sesudah menjadi CPNS. Sebelum saya diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil saya sudah bekerja di salah satu sekolah menengah atas yang jumlah peserta didiknya mencapai 700 orang.

Ketika itu saya mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia dan ditambah lagi mata pelajaran informatika dan komunikasi.

Karena jam bahasa Indonesia Saya masih kurang maka untuk menambah kekurangan jam tersebut saya mengajar mata pelajaran yang lain.

Ketika masih berstatus sebagai honorer di sekolah swasta ada plus minusnya juga. Jika plusnya adalah kita banyak terikat dengan pekerjaan kita di sekolah.

Jika jam mengajar selesai dan tugas-tugas di sekolah sudah beres maka kita bisa dipersilakan untuk pulang.

Kita bisa mengerjakan pekerjaan yang lain setelah kewajiban kita di sekolah sudah selesai untuk menambah penghasilan.

Jika berbicara tentang minusnya menjadi honorer adalah penghasilan kita yang tidak seberapa apa lagi honorer yang belum mendapatkan tunjangan guru profesional atau biasa dikalangan guru menyebutnya tunjangan sertifikasi.

Kita hanya mengandalkan hasil dari jam mengajar dan tambahan menjadi pembina ekstrakurikuler di sekolah.

Memang jika dibandingkan masih banyak minusnya daripada plusnya menjadi honorer. Keadaan ini tidak berlaku bagi sekolah swasta yang bagus dan besar. Mereka mampu membayar gaji guru-gurunya karena finansial meraka yang kuat.

Kemudian bagaimana rasanya menjadi CPNS?


Awal-awalnya saya senang bahagia dan bangga bahwa saya bisa bersaing dengan banyak peserta. Tidak mudah untuk menembus persaingan dalam seleksi CPNS ini jika tidak memakai belajar dengan tekun dan strategi matang.

Setelah lima bulan menjadi CPNS dan ditempatkan di satuan kerja. Saya sudah merasa bahwa akan banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan.

Dan betul sekali. Pada saat itu selain tugas dan kewajiban kami adalah mengajar kami juga diminta untuk menjadi wali kelas. 

Tidak berapa lama surat dari Balai Diklat memanggil kami untuk mengikuti Latsar (latihan dasar) CPNS selama tingga minggu di kampus, satu bulan di satuan kerja masing-masing dalam rangka habituasi.

Kemudian pekerjaan yang lainpun mulai bermunculan. Mulai dari pembuatan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), melengkapi persyaratan untuk menjadi PNS dan mengerjakan pekerjaan yang lain di sekolah.

Jadi dalam cerita yang sangat sederhana ini ternyata jika ingin mencapai satu tujuan maka harus fokus untuk mencapainya

Setelah selesai mencapai tujuan tersebut maka harus belajar lagi bagaimana caranya agar profesi kita sekarang ini menjadi sesuatu yang mengasyikan.

Setiap pekerjaan pasti mendapatkan hasil. Baik berupa materi ataupun nonmateri jika ingin mendapatkan hasil yang baik dan berlimpah maka harus ahli dan terampil di bidang tersebut.

Dan yang paling terpenting adalah rasa syukur kita kepada Allah yang senantiasa memberikan karunia kepada kita. 

Jika kita selalu syukur maka Allah akan menambahkan karunianya kepada kita. 

Lihat Juga

TerPopuler